Tema Mingguan: Bertumbuh dalam Firman

Tema Bulanan: Gereja yang terus bertumbuh

Bahan Alkitab: Mazmur 199:98-104; 2 Timotius 3:14-17

ALASAN PEMILIHAN TEMA
     Dewasa ini orang berlomba membangun, apakah pembangunan fisik atau sumber daya manusianya (SDM). Memang dalam rangka mencapai hidup yang lebih berkualitas, indikatornya adalah terjadi perubahan sebab jika tidak demikian maka yang ada ialah tinggal di tempat dan dapat saja tergilas oleh alur perubahan dalam pertumbuhan. Sebut saja ekonomi, kalau tidak ada keberanian untuk maju bertumbuh maka yang terjadi ialah keterbelakangan. Demikian juga manusia/umat Tuhan, apabila umat bertumbuh dalam iman ini pertanda bahwa umat menghendaki perubahan yang positif. Apalagi menghadapi pengaruh-pengaruh modernisasi di abad ini.

Peranan gereja menjadi penting ketika anggota jemaat yang bertumbuh seiring perkembangan dan perubahan zaman tidak mengabaikan Firman Tuhan. Sebab bagi orang yang setia melakukan firman ia akan lebih arif dan mampu menghadapi badai dunia ini. Gereja secara lembaga harus selalu mampu menjadikan umatnya tetap taat dan setia pada Tuhan agar pertumbuhan gereja dalam segala aktivitas akan mampu mengubah dunia tetapi tetap eksis dalam keyakinan. Karena itu betapa pentingnya gereja yang bertumbuh dan bertumpu pada kasih Kristus dan terus mengajarkannya kepada umat dengan setia belajar firman.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Mazmur adalah kelompok kitab sastra Perjanjian Lama yang menggambarkan bagaimana pengalaman manusia dengan membuka seluas-luasnya kenyataan yang dihadapi tetapi juga secara spesifik bagaimana pengalaman hidup itu dialami oleh Roh Tuhan untuk menulis pengalaman ini, dan karena itu Sidlow Baxter, seorang penulis buku rohani mengatakan bahwa kitab Mazmur merupakah khazanah kebenaran rohani yang tiada ternilai harganya.

Mazmur mengulas tetang hidup baru di dalam Allah yang dinyatakan melalui ucapan puji-pujian syukur dalam kebaktian dan doa. Pengalaman iman yang dirumuskan dalam bentuk puitis lewat kitab Mazmur ini sangat erat kaitannya dengan keadaan yang dialami umat ataupun orang yang taat dan setia sebagaimana yang diungkapkan dalam kitab sebelumnya, bagaimana kondisi yang dialami seseorang dalam penderitaannya ketika ia harus ditinggalkan oleh orang-orang yang yang dikasihinya namun ia tetap eksis dan konsisten dengan pengakuan tentang Tuhannya sehingga ia boleh mengalami dan menerima berkat-berkat Allah sunggh pun harus berjuang dalam kesengsaraan. Penulis mau mengatakan dan menjelaskan melalui bacaan kita ialah bahwa dengan mencintai Taurat Tuhan dan merenungkannya sepanjang hari, itu akan membuat dia lebih bijaksana bersikap terhadap orang yang memusuhinya. Baginya menaati dan melakukan juga taat kepada firman Tuhan adalah sebuah sikap positif apalagi di hadapan orang atau kelompok yang menjadi lawannya. Kadang-kadang kita mengalami adegan permusuhan yang tidak seimbang sehingga yang merasa terdesak karena ketidak-mampuannya pasti mundur dan mengakui kesalahannya. Tak ada yang berani dan maju karena kepastian tentang iman percayanya. Bahwa keyakinannya melahirkan kemenangan, sebab ia memiliki sikap yang berwibawa sehingga orang lain enggan menentangnya.

Perjuangan untuk menyangkal diri dan melakukan kehendak Tuhan membuahkan hasil yang luar biasa baginya tapi juga berdampak bagi orang lain. Ia menyatukan akal budi dan kewibawaan Firman Tuhan sehingga ia beroleh pengertian. Hal yang sama juga dialami oleh teman setia Rasul Paulus yaitu Timotius yang memiliki naluri iman yang sangat tinggi sejak kecil, disukai dan dikasihi oleh Paulus bahkan dijadikan teman sekerja dalam pelayanan. Nilai Kristiani yang tinggi yang dimilikinya disertai dengan kualitas hidup yang sangat kuat membuatnya memperoleh ilham dari Allah untuk mengajar tentang kebenaran dan diperlengkapi untuk menegor yang salah dan menggembalakan umat.

Pengalaman-pengalaman iman dari setiap orang yang takut akan Tuhan selalu menjadikannya melangkah dengan pasti tanpa ragu dan takut. Ada keyakinan yang kokoh bahwa Allah menjadikannya aman dan terlindung. Karena itu setiap orang percayaharus selalu taat pada tanggung jawab iman dan moral untuk tekun dalam firman, bertumbuh dalam iman dan bersaksi tentang kebenaran ilahi Allah.

Makna dan Implikasi Firman
Perkembangan modernisasi telah membuka ruang yang luas untuk jeli menerima tawaran-tawarannya. Dalam kemajemukan kita sadar bahwa hidup dengan desakan kebutuhan tetap harus memilih. Dalam posisi tawar yang tinggi sekalipun karena ada banyak faktor pendukung membuat jemaat kita eksis di lingkungan di mana ia berpijak, juga tidak terbebas dari pilihan dan pilihan itu harus yang benar, menguntungkan dan kristiani.

Sebut saja, seorang gadis yang tumbuh dengan kecantikan alaminya dan kecerdasan intelektualnya dalam keaktifan berorganisasi di lingkungan pemuda gereja, tak jarang hanyut karena mengambi keputusan memilih pasangan hidup yang beragama lain dan terpaksa pindah agama atau golongan agama.

Keadaan lain lagi, sebuah keluarga Kristen yang taat beragama secara bersama-sama datang mengungkapkan kesediaannya berpindah dari agama asalnya dan bergabung dengan kita. Kenyataan-kenyataan ini belum dapat dipastikan sebagai kegagalan dari sebuah komunitas yang bertujuan menjadikan anggotanya tetap setia dan taat dengan ajaran yang dianutnya. Karena ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan kegagalan kalau hal itu disebut demikian. Bahwa unsur pengaruh luar terkadang lebih kuat dari yang ada pada dirinya. Namun apapun alasannya sebuah cita-cita mulia yang diupayakan secara baik dan dilakukan dengan intens dan menjadikannya sebagai sebuah kebudayaan dengan menanamkan nilai-nilai fanatisme positif akan melahirkan sikap teguh dan kokoh tanpa merasa terpaksa melakukan sesuatu yang ia yakini.

Di samping itu diperlukan ruang di mana bentuk aktivitas yang sifatnya rohani itu selalu berangkat dari esensinya yaitu Firman kebenaran. Sehingga setiap pelakunya menjadikan Firman Firman Tuhan itu sebagai landasan berpijak yang kokoh. Dari padanya lahir inspirasi baru untuk membangun kebersamaan, rasa kekeluargaan dan bahkan dorongan untuk membangun diri sendiri dan orang lain. Keberanian yang lahir dari kesadaran memperjuangkan dan mempertahankan Firman kebenaran memungkinkan kita memiliki kewibawaan di mata orang lain karena kita tetap taat dan setia melakukannya. Dari bacaan ini kita diingatkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Sapaat yang santun dan ajakan yang penuh kasih bagi umat Tuhan agar tetap setia melakukan Firman Tuhan dan tekun membaca Firman.

2. Memaksimalkan kebiasaan beribadah secara intens dalam keluarga.

3. Memprogramkan pembiasaan baca Firman setiap hari dengan waktu disesuaikan dalam pelbagai aktivitas keluarga.

4. Menanamkan segala ajaran-ajaran kebenaran dengan keteguhan hati dan kesungguhan melakukan hal-hal yang benar di mata Tuhan.

5. Berani bersikap benar dan menjalankan kebenaran Firman sekalipun harus berhadap-hadapan dengan orang yang disegani.



PERTANYAAN DISKUSI

  • Apakah yang dapat menghambat jemaat dalam pertumbuhan imannya?
  • Sebutkanlah sikap positif jemaat yang menyadari keterbatasannya bagi perkembangan Gereja Tuhan?
  • Bagaimana seharusnya komitmen orang percaya agar tetap menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan?
NAS PEMBIMBING: 2 Timotius 1:13-14

POKOK-POKOK DOA

  • Keutuhan umat yang telah diselamatkan.
  • Ketekunan umat dalam kesetiaan pada Firman Tuhan.
  • Kedahsyatan Firman Tuhan menyatukan umat di segala waktu dan tempat.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk: NNBT No.2:1
Ses. Nas Pemb.: NNBT No.6:1
Pengakuan Dosa: NNBT No.10:1
Berita Anugerah: NNBT No.17:1
Ses. Pemb. Alkitab: NNBT No.12:1,2
Persembahan: NNBT No.15
Nyanyian Penutup: NNBT No.21

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

elp : (0431) 352123




Leave a Reply.