TEMA BULANAN “Penantian Raja Yang Adil”
TEMA MINGGUAN “Memberitakan Kelahiran Yesus”
Bahan Alkitab: Mikha 5:1-4a; Lukas 1:26-38

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Kelahiran Yesus Kristus adalah suatu peristiwa yang benar-benar terjadi dalam sejarah dunia.  Kelahiran-Nya adalah  penggenapan  dari janji-janji TUHAN Allah yang telah dinubuatkan oleh para nabi  berabad-abad lamanya. Kelahiran Yesus Kristus adalah  peristiwa yang sangat penting dalam proses sejarah penyelamatan TUHAN Allah bagi umat manusia. Begitu berarti dan bermaknanya kelahiran Yesus Kristus, maka Gereja di segala abad dan tempat selalu merayakannya dengan sebutan hari Natal.  Namun menjadi pertanyaan yang mendasar, ketika Gereja  merayakan Natal Yesus Kristus setiap tahunnya, apakah  arti dan makna kelahiran Yesus telah dihayati oleh warga gereja secara sungguh-sungguh? Ataukah hal tersebut hanya merupakan  tradisi saja.  Berdasarkan hal tersebut maka di minggu Adven yang ke IV ini diangkatlah tema: Pemberitaan Kelahiran Yesus. Dengan harapan bahwa melalui pem-bahasan tema ini, warga gereja khususnya warga GMIM dapat memahami  arti dan maksud pemberitaan kelahiran Yesus Kristus.Kata Adven adalah singkatan dari kata Latin “Adventus” yang artinya Kedatangan.  Selama 4 minggu berturut-turut sebelum perayaan hari Natal Yesus Kristus, umat Kristen merayakan Adven dengan dua pengertian mendasar yakni memperingati kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia dan menanti kembali kedatanganNya pada kali yang kedua. Meskipun yang sering terjadi bahwa masa Adven hampir selalu hanya dipahami secara menonjol dan terbatas pada peringatan akan peristiwa kelahiran Yesus dan dengan demikian menciptakan kesan seolah-olah mengabaikan kenyataan tentang Yesus yang akan datang kembali. Itulah sebabnya perayaan masa adven telah berubah menjadi persiapan-persiapan yang lebih bernilai material jasmaniah daripada moralitas rohaniah. Karena itu, Tema bulanan Penantian Raja Yang Adil  dan tema mingguan Seruan Bertobat Menyambut Kelahiran Yesus  bermaksud mendorong setiap orang percaya agar tidak mengabaikan sisi penantian akan kedatangan Yesus yang kedua kali dan mempergunakan momentum masa Adven dalam kalender tahun gereja sebagai masa persiapan untuk menyambut kedatanganNya. Sehingga sukacita Natal dapat dimaknai secara tepat ketika setiap orang percaya tidak hanya siap memperingati kelahiranNya melainkan juga kedatanganNya kembali.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

  Kitab Mikha 5:1-4a adalah bagian dari nubuatan yang disampaikan oleh nabi Mikha di penghujung abad 8 SM (726-722), dan ditujukan  kepada  umat Yehuda. Nama Mikha adalah singkatan dari Mikha-yahu yang berarti : “Siapakah  yang sama dengan TUHAN”. Mikha tampil di Yerusalem dan memberitakan bahwa di Betlehem Efrata¸ yang terkecil dari kaum Yehuda, akan bangkit bagi TUHAN seseorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Ia akan betindak dan akan  menggembalakan umat Israel dengan kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya. Ia menjadi besar sampai ke ujung bumi (5:3) dan dia menjadi  damai sejahtera (5:4a). Nubuatan Mikha ini disampaikan ketika Yehuda dalam situasi yang sulit, yakni ketika Asyur mulai mengepung Yehuda di bawah pemerintahan raja Sanherib. Nubuatan Mikha ini berisikan “Pengharapan Mesianis”, yaitu pengharapan datangnya dia “ yang  diurapi“ (Mesias) untuk memerintah  dan memulihkan keadaan umat Israel.

Keberadaan dari” orang yang akan memerintah” Israel ini  adalah sejak purbakala (Ibrani: Qedem=zaman yang kono, dari kekal keabadian 5:1). Jadi, pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin yang sudah ada sejak kekal, namun yang kemudian dilahirkan oleh  seorang perempuan. Keillahian melekat dalam dirinya, karena ia meng-gembalakan umat Israel dengan kekuatan TUHAN (Ibrani: Oz Yahweh)  dan dalam kemegahan nama TUHAN (Ibrani:  Gaon Shem Yahweh) dan menjadi  besar (Ibrani: Gadol) sampai  ke ujung bumi dan menjadi  damai sejahtera ( Ibrani: Syalom).

Pemimpin sebagaimana yang dinubuatkan oleh nabi Mikha ini  terus dinantikan oleh umat Israel,  sejak  dari zaman para nabi sampai pada zaman Perjanjian Baru. Dalam penantian yang panjang itu ternyata mereka tidak mendapatkan atau menemukan  figur yang cocok  sesuai  dengan  mesias yang dijanjikan itu.

 Kendati demikian, janji TUHAN Allah  tidaklah  Ia ingkari. TUHAN Allah tetap mengingat apa yang  dijanjikannya.  Karena  itu dalam  Lukas 1:26-38, kita dapat membaca bahwa mailaikat Gabriel (penghulu Malaikat) diutus Allah ke sebuah kota di Galilea yang bernama Nazareth untuk berjumpa dengan Maria dan menyampaikan pesan bahwa Maria akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki serta hendaklah Maria menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha tinggi. TUHAN Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud (2:32),  Dia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub, dan kerajaan-Nya takkan berkesudahan (2:33). Mendengar berita dari Malaikat maka  Maria jadi bingung  lalu berkata: Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami? Malaikatpun berkata: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang kau lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah (2:35). Hal ini tentu terjadi karena bagi Allah tidak ada yang mustahil (2:37).

Apa yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel kepada Maria, persis seperti apa yang dinubuatkan oleh nabi Mikha tentang seseorang yang  akan memerintah Israel  yang permulaannya sejak purbakala. Figur yang dibuatkan oleh Nabi Mikha dapatlah ditarik kesimpulan  bahwa itu tidak lain adalah menunjuk pada Yesus Kristus. Dialah yang diberita-kan oleh malaikat Gabriel untuk  dilahirkan oleh Maria,  bukan karena hasil dari hubungan biologis manusia tetapi karena pekerjaan Roh Kudus. Karena Dia dikandung dari Roh Kudus, maka Dia disebut sebagai Anak  Allah Yang Maha Tinggi (Yun : Huiós Hupsístou Luk 1:13). Jadi kelahiran Yesus Kristus telah dinubuatkan sejak zaman Perjanjian Lama, dan kemudian diberitakan oleh malaikat Gabriel. Ini mau menjelaskan bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh lahir ke dalam dunia melalui perawan Maria, sebagai suatu keajaiban yang ditunjukkan oleh TUHAN Allah.

Makna dan Implikasi Firman

Berita tentang kedatangan seorang pemimpin yang akan  meng gembalakan umat Israel dalam kekuatan TUHAN, memberi peng-harapan, penghiburan serta  kekuatan bagi umat Israel ( Yehuda) yang berada dalam tekanan kerajaan Asyur. Di tengah-tengah kelemahan, ketakutan dan keter-himpitan mereka karena ancaman dari kerajaan Asyur, ternyata ada harapan baru mengenai datangnya Sang Mesias itu dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya, sehingga umat Israel memiliki harapan untuk tinggal tetap dan tidak akan mengalami kehancuran. Demikian pula berita yang dibawa oleh malaikat Gabriel, sesungguhnya memberi harapan baru kepada orang-orang Yahudi yang sudah berabad-abad lamanya menanti kedatangan seorang Mesias. Mesias yang mereka harapkan itu,  hadir oleh karena pekerjaan Roh Kudus, dan akan dilahirkan oleh Maria, tunangan dari Yusuf yang berasal dari keluarga Daud, dan Ia akan  disebut sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi. Gelar yang diberikan kepada-Nya, bukan hanya Mesias (yang diurapi) tetapi sekali lagi Anak Allah yang Maha Tinggi.

      Gereja, sebagai  persekutuan orang-orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, termasuk di dalamnya Gereja Masehi Injili di Minahasa, kiranya semakin menghayati bahwa pemberitaan tentang kelahiran Yesus Kristus adalah berita sukacita ( good news) yang membawa pembebasan, perubahan karena Allah mau datang melawat umat manusia di tengah-tengah kelemahan dan keberdosaannya. Kelahiran-Nya adalah sebagai tanda penggenapan janji-janji Allah. Dialah Anak Allah yang hidup dan yang membawa damai sejahtera. Karena itu di minggu Adven yang  ke IV ini  kita diingatkan lagi untuk sungguh-sungguh mempersiapkan hati dalam menyambut dan merayakan kembali hari Natal Yesus Kristus, sambil mau menghadirkan syalom mulai dari  kehidupan  keluarga,  jemaat dan masyarakat.

NAS PEMBIMBING : Matius 2:6. 

POKOK-POKOK DOA

  • Mendoakan warga jemaat untuk sungguh-sungguh mempersiapkan hati dalam menyambut dan merayakan Natal Yesus Kristus
  • Mendoakan supaya ada kedamaian yang di rasakan oleh jemaat dalam mempersiapkan diri untuk merayakan Natal
  • Mendoakan supaya suasana menjelang Natal, selalu dalam keadaan yang aman dan tentram.



Leave a Reply.